Minggu, 19 Oktober 2008

Overclocking

Saya masih awam dengan overclocking, namun saya memang hobi menerapkan metode trial and error. Yang saya peroleh dari pengalaman saya bahwa prosessor pasti potensial untuk di-overclock dalam zona aman. Tentunya diperlukan power supply dan memory yang cukup baik untuk memperoleh overclock yang stabil.

Overclock yang pertama kali saya lakukan (2003) adalah pada computer Pentium IV 1,7GHz dan mobo Asus P4S533-X dengan memory 2x256MB DDR PC2700 (lupa mereknya) dan power supply Simbadda 350W. ini merupakan computer kedua saya, sebelumnya saya sempat menggunakan Pentium MMX 200MHz dan 64MB memory (1999), namun pada saat itu saya belum sempat overclock, karena computer tersebut sudah hangus duluan.=) kembali ke computer kedua saya, saya berhasil overclock sebesar 20% untuk daily usage tanpa menaikkan vcore dan merubah latency. Saya belum begitu berani menaikkan voltase dan belum mengerti setting timing memory. Pada waktu itu saya juga menggunakan Pixelview GeForce FX5200 Lite 128MB. Saat itu saya saya juga sempat melakukan overclock terhadap VGA sekitar 20% untuk core dan memory nya.


Sesuai perkembangan jaman, computer lama pun saya jual (2007) dan sekarang saya menggunakan Athlon X2 4000+ 2,1Ghz Brisbane dan Biostar TA690G-AM2 dengan 4x1GB Transcend AxeRam DDR2 PC6400+ 4-4-4-12, Power Supply Codegen 550W dual fan, serta Sapphire HD4850 Toxic 512MB DDR3. Btw saya menggunakan pendingin standar, AMD factory heatsink and fan, serta casing ATX Phoenix dengan 4fan yang pelan. =)


PC ini pun dapat di-overclock 20% tanpa menaikkan vcore dan merubah latency. Kemudian saya mecoba menaikkan hingga 30%, dan perubahan yang perlu saya lakukan adalah dengan mengubah timing menjadi 5-5-5-15. Saat ini saya menggunakan PC untuk daily usage dengan overclock sebesar 35%, yakni dengan mengubah setting vcore menjadi 1,35V dari auto, yang mana masih berada dalam batas reference voltage, sehingga seharusnya overclock ini tidak void warranty. Tidak lupa saya mematikan fitur AMD cool’n quiet dari BIOS. Untuk diatas itu, saya belum berhasil menemukan konfigurasi yang tepat. Target saya sih sebenarnya ingin mencapai angka 3GHz. Tapi sepertinya memang berlebihan untuk daily usage. Karena itu saya memang berencana untuk mengupgrade computer saya kembali, namun karena keterbatasan anggaran dan dolar yang terus meningkat jadi rencana ini perlu dipending dahulu.. yah sekalian menunggu prosesor octo-core. Saya kan tidak mau kalah dengan PS3 yang sudah menggunakan 7-core. =)


Untuk VGA, saya langsung menggunakan ATI Overdrive dari reference core clock 675 MHz , dan memory clock 1100 MHz (karena versi Toxic dilengkapi kipas Zalman VF900 sehingga diatas reference standar yakni 625MHz, 993Mhz), dapat meningkat menjadi 700, 1200 MHz. untuk ini diperlukan setting fan sekitar 80% keatas,untungnya ATi Catalyst 8.10 sudah menyediakan fitur manual fan. Namun sayangnya tidak terdapat fitur stepping fan seperti pada ATi Tray Tools. Sebelumnya saya sempat menggunakan ATT untuk overclock VGA. Dengan tools ini saya mencoba menaikkan 1langkah vcore (1,158V) dan dapat berjalan stabil pada 735,1250MHz, ketika core saya setting 750MHz, saat menjalankan Grid, terjadi crash meski suhu VGA masih 80-an (ketika saya mencoba Crysis, di ruangan non AC suhu dapat mencapai 95 hingga akhirnya threshold VPU Recover. Oia selain VGA HD4850, mobo saya memiliki onboard X1250. VGA ini pun dapat saya overclock dari 400MHz menjadi 425MHz.. ya gain nya memang kecil, mungkin karena onboard dan saya tidak melakukan increase vcore pada NorthBridge RS690 sebagai Controller X1250.



Jadi kesimpulannya hampir semua chip pada computer dapat dioverclock, dari prosesor, northbridge , southbridge, memory, hingga core VGA. Produsen men-set clock pada titik aman yang optimal meski sebenarnya masih dapat lebih dimaksimalkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar